Total Tayangan Halaman

Rabu, 28 Maret 2012

“Ngelem”?? Enak, murah meriah, tapi…..


Apa itu “Ngelem”???
“Ngelem”? Mungkin dibayangan kita adalah memakai lem untuk menempelkan sesuatu? Bukan!!!!!, “ngelem” yang dimaksud disini adalah menghirup uap lem, zat pelarut (thinner cat) atau zat lain sejenisnya dengan maksud untuk mendapatkan sensasi ‘high’ atau mabuk.

Jenis-jenis inhalan
Inhalen (yang sering disebut anak jalanan “ngelem”) merupakan senyawa organic berupa gas dan pelarut yang mudah menguap. Inhalen banyak terdapat di produk-produk seperti bensin, pernis, aseton untuk pembersih warna kuku, lem, pengencer cat, tip-ex, semprotan, freon dan lem aica aibon (lem aica aibon merupakan inhalen yang sering dipakai anak jalanan untuk ngelem). Berbeda dengan jenis narkoba lain, lem sangat mudah didapatkan serta dapat didapat dengan harga yang cukup murah.
Cara penggunaan inhalan ada beberapa cara, antara lain:
• Dihirup ( sniffing ) atau snorting dari uap / asap inhalan tersebut
• Menyemprotkan langsung kehidung atau mulut, efeknya lebih kuat.
• Bagging, menghirup atau menghisap uap/asap dari zat yang telah
• disemprotkan atau ditampung kedalam kantung plastik atau kantung kertas
• Huffing, menghisap melalui bahan kain yang telah direndam kedalam zat inhalan
• Menghisap dari balon yang telah diisi oksida nitrit
Apakah tanda-tanda pemakaian inhalen?
• Mata merah, berkaca-kaca atau berair.
• Pengucapan kata-kata yang lambat, bergumam kental dan tidak jelas.
• Terdapat noda cat pada tangan atau sekitar mulut.
• Terlihat seperti orang mabuk.
• Bau bahan kimia di dalam ruangan.
• Bau mulut yang tidak biasa
Gambaran klinis
Efek yang ditimbulkan dari menghirup uap lem itu sendiri hampir mirip dengan jenis narkoba yang lain yakni menyebabkan halusinasi, sensasi melayang-layang serta rasa tenang sesaat meski kadang efeknya bisa bertahan hingga 5 jam sesudahnya. Efek lain yang bisa ditimbulkan dari kegiatan “ngelem” ini sendiri antara lain adalah tidak merasakan lapar meskipun sudah waktunya makan karena ada penekanan sensor lapar di susunan saraf di otak.
Inhalen mengandung bahan-bahan kimia yang bertindak sebagai depresan. Depresan memperlambat sistem syaraf pusat, mempengaruhi koordinasi gerakan anggota badan dan konsentrasi pikiran. Inhalen mempengaruhi otak dengan kecepatan dan kekuatan yang jauh lebih besar dari zat lain, hal ini dapat mengakibatkan kerusakan fisik dan mental yang tidak dapat disembuhkan.
Sama halnya dengan depresan lainnya, inhalen ini juga menyebabkan penggunanya dalam kondisi kecanduan. Ketika pemakaian inhalen berlanjut selama beberapa waktu, si pemakai akan mengalami reaksi toleransi terhadap inhalen. Hal ini berarti, si pemakai akan membutuhkan pemakaian inhalen yang semakin sering dan dengan jumlah yang lebih besar untuk mencapai efek yang diinginkan. Selain membahayakan diri sendiri, pengguna inhalen juga bisa membahayakan orang lain. Karena zat depresan ini, bisa menyebabkan seseorang bersifat agresif dan melakukan hal-hal yang bisa membahayakan dirinya dan orang lain.
Dalam dosis awal yang kecil inhalen dapat menginhibisi serta menyebabkan perasaan euphoria, kegembiraan, dan sensasi yang menyenangkan. Gejala psikologis lain pada dosis tinggi dapat berupa rasa ketakutan , ilusi sensorik, halusinasi auditoris dan visual dan distorsi ukuran tubuh. Gejala neurologis dapat termasuk bicara yang tidak tak jelas (menggumam, penurunan kecepatan bicara dan ataksia).
Salah satu komponen dalam inhalan yang berbahaya adalah pelarut solvent, yakni cairan yang dalam suhu ruangan mudah sekali menguap. Dalam hal ini yang terdapat dalam lem adalah benzil alkohol yang sifatnya sangat mudah menguap. Ketika terhirup, uap pelarut (solven) ini hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk mencapai kadar toksik atau beracun. Sistem organ yang diserang adalah otak dan saraf, khususnya yang berhubungan dengan jantung dan pernapasan.

Efek dari “Ngelem”

Efek jangka pendek yang dirasakan saat menghirup uap solven meliputi gejala-gejala sebagai berikut:
1) Denyut jantung meningkat
2) Mual-muntah
3) Halusinasi
4) Mati rasa atau hilang kesadaran
5) Susah bicara atau cadel
6) Kehilangan koordinasi gerak tubuh
Karena uap solven tersebut bisa terakumulasi di jaringan tubuh, dalam jangka panjang jika terhirup terus menerus bisa memberikan efek jangka panjang. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Kerusakan otak (bervariasi, mulai dari cepat pikun, parkinson dan kesulitan mempelajari sesuatu)
2) Otot melemah
3) Depresi
4) Sakit kepala dan mimisan
5) Kerusakan saraf yang memicu hilangnya kemampuan mencium bau dan mendengar suara.
Meski hanya dihirup sekali, efeknya juga bisa fatal jika telah melewati ambang batas yang bisa ditoleransi oleh tubuh. Uap lem dan thinner bisa membunuh dalam seketika dengan mekanisme sebagai berikut :
1. Sudden Sniffing Death
Kematian mendadak saat menghirup uap pelarut umumnya disebabkan oleh sabotase fungsi jantung. Gejala awalnya adalah denyut nadi meningkat dan tidak teratur, lalu tak lama kemudian berhenti untuk selamanya.
2. Asphyxia
Uap solven juga bisa mengikat oksigen di sistem pernapasan dan memicu asphyxia atau kekurangan suplai oksigen ke jaringan otak.
3. Sesak napas
Di kalangan anak jalanan, aktivitas ngelem sering dilakukan dengan kepala ditutup tas plastik agar uap tidak menyebar ke mana-mana. Ketika tubuh sudah terpengaruh uap pelarut, si anak jalanan tidak bisa melepas sendiri plastik penutup tersebut dan akan mati lemas jika tidak ada temannya yang menolong.
4. Bunuh diri
Depresi dan halusinasi merupakan dampak serius dari uap solven. Dampak ini bisa membunuh seseorang jika orang itu kemudian tergerak untuk melakukan bunuh diri dalam kondisi kejiwaan yang sedang kacau.
Kesimpulan 
Jadi udah tau donk bahaya “ngelem” itu. Selain merusak otak bisa menyebabkan kematian. Sudah tau berbahaya tapi masih aja orang yang melakukannya. Kita sebagai orang-orang terpelajar harus menghindari perbuatan yang satu ini, tidak cukup hanya menghindarinya tetapi mengajak korban yang sudah terjerumus untuk berhenti “ngelem”. Tidak hanya “ngelem” tetapi seluruh kegiatan berhubungan dengan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif) yang disalahgunakan wajib kita “perangi”. Hidup sehat diawali dari kebiasaan positif dari diri sendiri. GBU

Senin, 26 Maret 2012


Apakah shobat mempunyai data-data penting yang tidak ingin dibagi dengan orang lain? jelas punya !!! tentunya tersimpan rapi di dalam computer pribadi. Harapannya jangan sampai data tersebut diambil oleh orang lain. Dengan trik dibawah ini, shobat bisa menjaga agar data tersebut tidak bisa dicopy paste ke flashdisk. Flashdisk adalah sarana penyimpanan data yang portable, mudah penggunaannya, ukurannya yang kecil sangat memungkinkan untuk melakukan copy data dari computer ke flashdisk.
  1. Tekan tombol Windows + R pada keyboard untuk membuka menu run kemudian ketik regedit dan tekan enter.
  2. Setelah jendela regedit terbuka, masuk ke HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control
  3. Buat key baru dengan cara klik kanan pada key Control > New > Key
  4. Rename key tersebut dengan StorageDevicePolicies
  5. Pada panel sebelah kanan dari folder StorageDevicePolicies, buat DWORD dengan cara klik kanan kemudian pilih new > DWORD Value
  6. Rename DWORD tersebut dengan nama WriteProtect.
  7. Ubah value data WriteProtec tersebut menjadi 1, klik OK
  8. Restart Windows explorer atau restart computer.
Mulai dari sekarang ketika ada user yang melakukan copy data atau copy file ke flashdisk akan muncul peringatan seperti gambar dibawah ini.


Dengan cara seperti tersebut diatas, shobat masih tetap bisa membuka file di dalam flashdisk dan masih bisa copy file dari flashdisk ke computer, namun jika ada orang yang melakukan copy data ke flashdisk tidak akan bisa dilakukan walaupun menggunakan cara send to.

Untuk mengembalikan pada kondisi seperti semula, ubah value data WriteProtect menjadi 0

Pada postingan kali ini kita akan membahas tentang cara menyembunyikan partisi di hardisk tanpa menggunakan software, yaitu cukup dengan menggunakan regedit (registry editor) caranya sangat mudah. Buka Registry editor, langsung saja kita praktekan :

Klik Start > Run atau bisa menggunakan keyboard shortcut dengan menekan Windows+R kemudian ketik "regedit". cari value dibawah ini :


HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\Curre ntVersion\Policies\Explorer

Setelah ketemu, Buat key DWORD value yang baru. Beri nama "NoDrives", setelah itu isi key value tersebut dengan angka :

Note :

Untuk penulisan angka, ada rumusnya : contoh jika kita ingin menyembunyikan Drive D:\, masukan Angka "8" pada DWORD valuenya, dan dibawah ini adalah aturan untuk memasukan angka sesuai drive :


Drive A = 1
Drive B = 2
Drive C = 4
Drive D = 8
Drive E = 16
Drive F = 32
Drive G = 64
Drive H = 128

Jika yang ingin disembunyikan adalah volume drive C:\, maka anda tinggal mengisi key valuenya dengan angka "4". Mudahkan? Kemudian Restart... dan lihat hasilnya.

Untuk Memunculkan Kembali Partisi Hardisk yang telah di sembunyikan, anda cukup mengganti nilai valuenya dari "NoDrives" dengan angka nol "0" atau hapus value "NoDrives". Selamat Mencoba...!!